February 28, 2012

Pressure Safety Valve

Pressure Safety valve adalah valve yang digunakan untuk melindungi peralatan dari tekanan yang berlebih dengan cara membuang tekanan berlebih sesuai dengan tekanan yang telah di set pada PSV. Peralatan yang sering menggunakan PSV ini adalah Pressure Vessel. Pressure Safety valve ini sagatlah penting, jika suatu peralatan pressure vessel tidak terdapat PSV maka peralatan tersebut tidak layak dioperasikan. Pressure Safety valve banyak macamnya, silahkan lihat pada gambar dibawah ini.
Pressure Safety valve

Proses kerja Pressure Safety valve

Pressure savety valve mempunyai tiga bagian utama yaitu inlet, outlet dan spring set. Fluida bertekanan berada pada inlet PSV. PSV posisi menutup selama tekanan fluida lebih kecil dibandingkan tekanan spring pada spring set. Sebaliknya jika tekanan fluida lebih tinggi dibandingkan tekanan spring set maka springset akan bergerak naik dan membuka katup yang akan membuang tekanan melalui outlet sampai tekanan fluida maksimal sama dengan tekanan spring set. untuk lebih jelasnya silahkan lihat vidio dibawah ini.



Bagian-bagian Pressure Safety Valve

Sebelum dikemukakan cara Maintenance mari kita pelajari bagian-bagian dari Pressure Safety Valve. Agar lebih jelas saya sediakan gambar seperti dibawah ini.

Bagian Pressure Safety Valve

Untuk melihat lebih jelas silahkan klik pada gambar.

Check Valve

Check valve adalah valve yang digunakan untuk mencegah terjadinya aliran balik pada pipa. Valve jenis ini bisa juga digunakan untuk melindungi suatu peralatan. Peralatan yang sering dilindungi pada umumnya adalah Pompa. Check valve ini biasanya terletak pada dischart pompa. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar dibawah ini.

 Proses kerja Check Valve
Check valve dapat membuka dan menutup sesuai dengan arah alirannya yang tertera pada body valve. Jika aliran dalam pipa searah dengan anak panah pada body valve maka posisi check valve tersebut "OPEN". Jika Arah aliran fluida pada pipa berlawanan dengan arah anak panah pada body valve maka posisi check valve tersebut "CLOSE".
Check valve Ini sangatlah penting pada peralatan pompa. jika check valve ini rusak atau tidak ada akan membuat putaran balik pada impeler pompa yang berakibat fatal bagi pompa tersebut. Agar lebih jelasnya proses kerja check valve silahkan lihat vidio dibawah ini.



 source: Swing Check Valve




February 22, 2012

Globe Valve

Adalah jenis valve yang digunakan untuk mengatur aliran pada pipa sehingga dapat menentukan besar kecilnya sebuah aliran. Globe valve ini biasanya digunakan pada dischar pompa. Keuntungan dengan valve ini terletak pada pengaturan aliran yang akurat. Sedangkan kekurangan pada globe valve adalah pressure drop yang tinggi.
Cara kerja Globe Valve adalah sebagai berikut.



Pada Globe valve ini Arah alirannya membelok dari bawah keatas sesuai dengan dasain sit disk lain halnya dengan Gate Valve yang arah alirannya lurus.

Bagian-bagian dari globe valve adalah sebagai berikut

February 19, 2012

Repair Steam Leak For Flange Part 2

Meneruskan perbaikan steam leak pada flange halaman 1, dengan metode yang berbeda. Hal Ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya sendiri ketika perbaikan bocoran steam pada line distribusi. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semua. jika ada hal yang lebih baru atau saran silahkan coment pada bagian bawah.
Langsung aja silahkan sinak tahap-tahapnya;

Gambar Isometrik:


Kondisi Bocoran:
Bocoran steam pada flange 1" 300
Tekanan steam 15 kg/cm2
Gasket menggunakan klingrit 1000


Tahap Persiapan;
  1. Persiapan Alat dan Material
  2. Persiapan Administrasi
  3. Persiapan APD
Proses Exsecusi:
  1. Menutup Gate valve untuk mengosongkan tekanan
  2. Membuka Baut Flange sesuai dengan teknik
  3. Memeriksa kondisi Flange Face
  4. Jika terdapat alur bisa dilakukan dengan mengelas yang seperti halaman 1. Pada kondisi ini tidak memungkinkan untuk melakukan pengelasan karena area itu dekat dengan bekas bocoran minyak yang di claim.
  5. Menggunakan Packing jenis delmon, yang digunakan untuk packing pada WB valve. Cara pemasangannya lihat pada gambar dibawah ini.
Tahap pemasangan packing

          - Tentukan ukuran packing yang sesuai dengan alur pada flange face.
          - Memotong Packing sepanjang lebar flange face + 2cm
          - Meletakkan packing pada alur dengan 2cm berada didalam diameter flange
          - Memukul Packing pelan-pelan agar packing menempel dan terikat dengan
             alur.
          - Memasang flange sebelahnya dan pasang baut 2 pcs pada bagian bawah
          - Masukkan Gasket klingrit 1000
          - Ikat baut pada bagian bawah 2pcs sampai bagian atas membuka 1-2mm.
          - Mengikat 2 PCS sisanya untuk menyamakan jarak antara Flange


Ternyata dengan cara ini berhasil mengatasinya. Saya ucapkan terimakasih yang bersedia komentar atau bertanya.

Repair Steam Leak For Flange Part: 1 2

February 17, 2012

Gate Valve

Gate Valve adalah Valve yang digunakan untuk membuka dan menutup aliran di dalam sistem perpipaan. Akan tetapi valve ini dalam dunia perminyakan masih digunakan sebagai pengatur aliran, walaupun itu fungsinya hanya sebagai membuka dan menutup aliran. Karena itu sering terjadi kerangan yang rusak akibat penggunaan yang kurang sesuai. Kerangan yang rusak disebabkan antara lain sebagai berikut.
  1. Kerangan Passing karena bagian disk beralur
  2. Valve bocor pada Glend Packing karenan getaran yang disebabkan oleh begetarnya disk.
  3. Bocor pada decksel.
Agar lebih jelasnya mari kita lihat proses kerjanya suatu Gate valve.


Arah aliran Gate Valve ini lurus, berbeda dengan Globe Valve yang mempunyai arah aliran yang membelok, dari bawah ke atas.
Bagian-bagian dari gate valve silahkan lihat pada gambar dibawah ini:





February 16, 2012

Valve

Valve sering disebut dengan kerangan yang digunakan untuk mengatur aliran fluida didalam suatu pipa. Adapun fungsi dari sebuah kerangan (Valve) adalah sebagai berikut:
  1. Membuka dan menutup aliran
  2. Mengatur Aliran
  3. Melindungi Peralatan
  4. Mencegah aliran balik
Valve banyak macamnya sesuai dengan kebutuhan diatas. Valve yang digunakan untuk membuka dan menutup aliran adalah Gate Valve, Plug Valve. Valve yang digunakan mengatur aliran adalah Globe Valve, Ball Valve. Sedangkan Valve yang digunakan untuk melindungi suatu peralatan dinamakan Safety Valve (Pressure Safety Valve). Check valve yang digunakan untuk mencegah aliran balik.
Untuk lebih jelasnya Silahkan lihat Macam macam valve berdasarkan fungsinya pada gambar dibawah ini:


Jika menutut cara penyambungannya dengan pipa, valve ini memiliki tiga macam metode yaitu dengan ulir (treaded), Socket welding, Butt welding,  Flange. Semua itu ditentukan dengan alasan service operasi dan perhitunga bisnis. Lebih jelasnya silahkan lihat pada gambar dibawah ini.








February 14, 2012

Piping Connections

Tanpa melibatkan material suatu piping, ada empat dasar metode-metode yang berbeda dalam penyambungan pipa yang biasa digunakan.
  1. Welding (las), Brazing or Bonding
  2. Threaded connections
  3. Mechanichal Connectors
  4. Bell and Spigot-type Connections

Welding

Adalah suatu metode yang paling baik  untuk menyediakan sambungan permanen antara dua material pipa metal untuk mencegah kebocoran  melalui satu dari beberapa proses pengalasan. Untuk mengetahui tentang informasi dari specificasi weding dan operator terdapat pada ASME Boiler And Pressure Vessel Code Section IX, "Welding And Brazing Qualifications."
Welding menyediakan sebuah permanent bound antara dua bagian yang disambung dengan melelehkan sebagian dari bagian sambungan dengan menambah material tambahan yang berfungsi untuk filler rod. Material yang digunakan untuk filler adalah material yang sama komposisinya dengan material yang akan disambung.
welding

Threaded Connections

Adalah suatu metode penyambungan dua bagian menjadi satu dengan menggunakan ulir. Sambungan jenis ini flexible atau dapat dilepas tanpa harus merusak material. Ulir jenis sambungan pipa menggunakan ulir metris. Sambungan menggunakan ulir biasanya dipakai untuk tekanan rendah dan fluida tidak berbahaya seperti air. untuk perbaikannyapun lebis mudah dibandingkan dengan menggunakan las (welded).
lebih jelasnya silahkan lihat pada gambar dibawah ini.

Threaded





February 13, 2012

Flange Facings

Adalah penggolongan flange berdasarkan pada face yang digunakan. Face ini digunakan untuk tempat gasket untuk menahan kebocoran. Bentuk face berpengaruh terhadap kekuatan tekanan yang dihandlenya. Macam-macam dari face pada flang banyak macamnya, seperti yang akan dijelaskan dibawah ini:

Raise Face

Adalah jenis flange yang mempunyai face menonjol ke depan sekitar 1/16" yang digunaka untuk service tekanan cukup tinggi. Inilah yang sering digunakan didalam suatu refinery. Flange ini memiliki face yang beralur kecil. silahkan lihat dibawah ini.

Lap Joint

Adalah jenis flange ini memiliki fece 1/16" yang tidak menyatu dengan flange akan tetapi menyatu dengan stud end. Face Stude End inilah yang akan menjadi tepat dudukan gasket agar tidak terjadi bocoran. Flange ini flexible atau dapat bergerak maju maupun mundur, Flange dapat berputar sehingga mempermudah dalam pemasangan bolt. Lihat seperti gambar dibawah ini

Lap Joint

Large male and female

Flange ini mempunyai face yang berbeda antara pasangannya.Flange jenis ini tidak bisa digunakan face yang sejenis misal female to female. Bentuk dari face jenis ini terdapat tonjolan keluar untuk malenya dan menonjol kedalam untuk female. Pada face female inilah gasket diletakkan dan male akan mendorongnya. Flange ini digunakan untuk fluida bertekanan tingggi dilihat dari desainnya yang terdapat dudukan gasket. Lebih jelasnya lihat pada gambar dibawah ini:
Large Male and female

Small male and female

Flange jenis ini hampir sama denga flange diatas. Perbedaan flange diatas dengan flange ini adalah terletak pada ukuran dudukan gasketnya. Gasket yang digunakan pada flange ini lebih kecil dibandingkan dengan jenis flange diatas. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar dibawah ini.
Small Male and Female

Flat Face

Adalah flange yang memiliki permukaan untuk tempat gasket yang rata. Jenis flange ini digunakan untuk tekanan rendah. Rating yang digunakan pada flange jenis ini biasanya 150LB. Jika pada refenery oil and gas flang ini digunakan untuk service cooling water. Lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini;

Flat face

Page: 1  2

February 12, 2012

Flange

Flange adalah asesoris perpipaan (Piping System) yang digunakan untuk menyambung pipa dengan pipa dengan alat bantu baut untuk pengikatnya dan gasket untuk mencegah kebocoran. Flange ini biasa digunakan untuk mempermudah saat akan melakukan perbaikan, hanya melepas baut pengikatnya saja. Dengan flange ini pengerjaan akan menjadi lebih cepat dan effektif. Adapun kekurangan dari penggunaan flange yaitu persentase kebocoran yang akan timbul semakin besar dibandingkan dengan sambungan dengan sistem welding (las). Flange ini banyak jenis dan macamnya yang akan kita bahas dibawah ini.


Macam-macam Flang: 

Slip On Flange

Adalah flange yang  cara febrikasinya adalah dengan cara memasukkan pipa kedalam lubang flange dan mengelasnya (welding) pada bagian dalam dan luarnya.  Flange jenis ini digunakan untuk service bertekanan tinggi. Utuk lebih jelasnya lihat pada gambar di bawah ini.
Slip-On Flange

Welding Neck Flange

Adalah Flange yang mempunyai bagian kusus yang menyerupai leher (neck) alat penyambungannya dengan menggunakan butt welding. Flange jenis ini digunaka untuk tekanan tinggi dan bagian nozzle pada vessel.  untuk lebih jelasnya lihat pada gambar di bawah ini.
Welding Neck Flange

Socket Welding

Adalah flange yang bentuknya menyerupai slip-on. Perbedaannya hanya pada jenis penyambungannya terhadap pipa. jika untuk socket welding type terdapat lubang bertingkat yang digunakan untuk dudukan pipa yang akan dipasang dengan flange. Pengelasan dilakukan hanya pada bagian luarnya saja. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.

Socket Welding Flange

Lap Joint

Adalah flange yang cara penyambungan pipanya dengan butt weld. kerena flange ini mempunyai lap joint Stud end yang akan disambung ke pipa. Stud end ini berada didalam lubang lap joint flang. Flange ini bersifat flexible (dapat berubah-rubah). Ferbrikasi dengan flange jenis ini sangatlah mudah jika ukuran panjang pipa sesuai dengan yang di setandarkan. silahkan lihat pada gambar dibawah ini.
Lap Joint Flange




Page: 1 2

Fitting

Fitting adalah asesoris yang digunakan dalam suatu sistem perpipaan yang bertujuan untuk mempermudah dalam pemasangan suatu line pipa. Fitting banyak macamnya sesuai dengan kegunaannya. Fitting yang biasa dipakai dalam dunia perminyakan adalah sebagai berikut:
  1. Membuat cabang suatu line pipa.
  2. Menyambungkan pipa dengan pipa.
  3. Untuk membelokkan line.
  4. Alat Pengatur fluida
Macam macam fitting:
Contoh untuk penerapan fitting diatas adalah sebagai berikut;

Penerapan Fitting


 Macam macam fitting berdasarkan penyambungannya:
  • Ulir (Screw)
  • Socket
  • Welding
  • Flange


February 11, 2012

Steam Leaks Repair For Flange Part 1

Senin 07 februari 2011 Perbaikan stem yang bocor pada flange 4"
Cara perbaikan:
  1. Koordinasi kepada pihak operasi untuk merencanakan perbaikan. Apakah Pekerjaan itu Aman untuk dikerjakan?, Apakah itu bisa dikerjakan?, Bagaimana kita mengerjakannya?.
  2. Persiapan terdapat 4 macam. 1.Persiapan keselamatan yang meliputi APD dan Non APD. 2.Persiapan Material( Apa saja material yang akan dipakai). 3.Persiapan Alat (Alat Apa saja yang harus dibawa untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. 4. Administrasi apa saja yang dibutuhkan? (Permit, JSA (Job safety Analysis).
  3. Pelaksananan.
Sebelum lebih mendalam dalam pelaksanaan mari kita identifikasi tentang hal yang akan kita perbaiki. Terdapat bocoran Flange 4". Fluida didalamnya adalah steam. Tekanan steam 15kg/cm2. untuk lebih jelasnya lihat pada gambar dibawah ini.

Tahap Pelaksanaan:
Alur Pada face flange
  1. Mengosongkan tekanan yang ada didalamnya dengan menutup valve sebelum terdapat bocoran. Membuka kerangan drain setelah bocoran untuk membuang sisa tekanan yang terjebak.
  2. Membuka baut pengikat pada flange sesuai dengan standar: Alat yang digunakan adalah palu kuningan dan kunci 3/4" atau no 32.
  3. Periksa pada permukaan flange. Jika terdapat alur seperti pada gambar disamping maka akan dilakukan ketahap no 4.
  4. Melelakukan pengengelasan pada daerah yang beralur.
  5. Menggerenda bagian yang telah dilas untuk meratakan lasan agar rata dengan face yang lainnya. jangan lupa pakai alat penyiku untuk mengecek kerataan. lihat pada gambar disamping.
  6. Memasang kemballi flange tersebut dengan memasang baut. jangan lupa mengganti gasketnya. Gunakan gasket klingrit 1000 untuk packingnya. Kenapa tidak memakai spiral wuld? alasanya karena dengan panas steam dan tekanan 15kg/cm2 masih dapat dihandlenya. jika ada yang murah masih bisa untuk perbaikan kenapa harus yang mahal.

Cukup sekian dari saya jika ada yang perlu ditambah atau pertanyaan silahkan comen saja ditempat dibawah ini.

Steam Leaks Repair On The Flange Part: 1 2

    February 10, 2012

    Distillation

    Pengertian dari Distillation

    Suatu proses yang mana didalamnya terdapat liquid atau vapour yang dipisahkan berdasarkan fraksi kemurnian yang diinginkan dengan penambahan atau pengurangan panas.


    Untuk melakukan proses distilasi ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu perbedaan komposisi antara fase uap dengan fase cair. jika komposisi uap sama dengan fase cair maka proses distillasi tidak dapat dilakukan.


    Pada dunia perminyakan proses distilasi adalah proses yang paling utama. Distilasi dilakukan dalam sebuah distillation column untuk membagi fasa yang terkandung dalam crude oil untuk mendapatkan produk BBM dan Non BBM. Secara umum proses distilasi pada perminyakan adalah sama. Seluruh proses distilasi memerlukan peralatan peralatan yang digunakan untuk mendukungnya. Peralatan tersebut adalah sebagai berikut:
    1. Distillation Column
    2. Condensor
    3. Cooler
    4. Furnace
    5. Deflagmator
    6. Stripper

    Proses kerja distilasi perminyakan

    Minyak (crude oil) yang berasal dari Storage Tank dialirkan melalui pipa dengan bantuan pompa ke furnace untuk melakukanpemanasan awal mencapai suhu kurang lebih 300C. Kemudian crude di pompakan lagi kedalam sebuah  Distillation Column melalui nozzle inlet . Didalam column inilah terdapat suhu yang berbeda-beda antara suhu yang di bawah dan yang diatas. Crude oil ini memiliki banyak kandungan yang akan menguap sesuai dengan titik didihnya( boiling point).
    Produk kemudian dialirkan melalui condensor untuk merubah fasa produk yang dari vapour menjadi liquid. proses selanjutnya produk akan didinginkan didalam cooler sebelum produk tersebut di simpan didalam storage tank produk.

    Distillation Column Parts

    Agar mempermudah dalam perbaikannya (maintenance) kita harus mengetahui bagian bagian dari suatu equipment sampai sedatail mungkin. Bagian dari sebuah column adalah sebagai berikut:

    1. Shell

    Adalah sebuah dinding colom yang berbentuk menyerupai tabung. ketebalan dari suatu dinding shell tergantung dari berapa kapasitas daya tampung dan berapa tekanan operasinya. Dinding shell ini digunakan untuk meletakkan tray.

    2. Tray


    Adalah sebuah pelat didalam column yang digunakan untuk membagi bagian dalam colum menjadi beberapa sekmen atau tingkat. Tray ini digunakan untuk menampung minyak saat proses distilasi.

    3. Bubble Cap


    Adalah alat yang berbentuk seperti mangkok yang digunakan untuk menahan fluida agar tidak langsung jatuh kebawah.

    4. Man Hole


    Adalah nama dari suatu lubang yang digunakan oleh orang untuk memasuki bagian dari shell. Jumlah manhole pada jenis column berbeda-beda, ada yang dibuat disetiap tingkatan dari sebuah column atau tray untuk mempermudah dalam perbaikannya ketika salah satu tray ada yang rusak.

    5. Top Cover


    Adalah nama dari penutup bagian atas shell. kenapa cover ini harus ada, karena ukuran dari tray yang lebih besar dari pada manhole sehingga tray yang akan dikeluarkan untuk perbaikan harus melewati lubang top cover.

    Itulah beberapa pokok bagian dari sebuah Distilations Column. untukmelihat lebh detailnya lihat gambar dibawah ini. Untuk cara maintenance akan hadir di hari berikutnya.

    Silahkan download Distillations Data Sheet





    February 9, 2012

    Types Of pipe

    Pipa didalam dunia perminyakan banyak sekali macamnya. Karena service yang dioperasikan sangatlah bervariasi seperti Service water, air, oil, acid dan sebagainya. Maka dari itu untuk sistem main line nya disediakan pipa yang beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan operasi maupun biaya.

    Macam-macam pipa berdasarkan bahannya;
    1. Carbon Steel: 
    2. Alloy Steel
    3. Wrought steel
    4. Galvanis
    5. Copper
    6. Plastic
    7. Kuningan
    8. PVC

    Jenis pipa berdasarkan ujungnya:
    1. BW (Baveled Welding)
    2. Treaded (berulir)
    3. FF (Flat Face)
    Jenis Pipa berdasarkan Pembuatannya:
    1. Seamless pipe (tanpa sambungan)
    2. Welded Pipe (dengan sambungan las)
    • ERW Pipe
    • SW Pipe
    • SAW Pipe
    • EFW Pipe

    February 8, 2012

    Syntho Glass

    Syntho glass adalah sebuah material berbentuk pipih agak kenyal menyerupai tape yang digunakan untuk berbaikan bocoran pada pipa. Shintho glass ini akan actif jika diresapi oleh garam(salt) atau air tawar (freshwater). Shyntho glass ini dapat digunakan tanpa bahan campuran apapun. Sistem ini, ketika digunakan dengan primary sealent yang sesuai dapat digunakan untuk perbaikan dan memperkuat seluruh permukaan diameter pipa dalam beberapa menit. Shynto Glass tidak hanya memperkuat pipa hanya sebatas tekanan desainnya akan tetapi dapat lebih kuat dari pada pia aslinya, reducing downtime, seving a part. Hanya dengan setting selama 30 menit(75F/45C), Syntho glass ini luarbiasa untuk copper, Steel, ss, PVC, RFC, clay dan beton. Bahan ini aman digunakan karena tidak beracun, tidak mudah terbakar dan tidakberbau (oderless). Synthoglass mempunyai banyak tipe dalam penerapannya;

    Typical Applications for Syntho Glass:

    • Emergency Repair
    • Irregular Pipe fitting
    • Under Water repair and Splash zone
    • Joint and tee repair
    • Impect Proections
    • Crecked Corroded Pipe

    Benifit:

    • Langsung dapat digunakan
    • Effective (menghemat waktu)
    • Tidak memerlukan campuran apapun
    • Dapat mengeras dalam beberapa menit

    Testting Data And Result;
































      Download Shynto Glass Data Sheet 


      Preparations And Applications:

      1. Depressuraze Pipe

      Membuat permukaan pipa menjadi lebih kasar , sikat kawat digunakan untuk menghilangkan dari karat yang berlebihan. kemudian bersihkan pada bagian permukaan pipa dari oli(oil), Soap(sabun), Grease dan benda asing lainnya dengan menggunakan larutan pembersih dan lap.

      2. Fill detect Whit Putty

      Gunakan Epoxy untuk mengisi pada bagian lubang, awal dari lapisan sebelum syntho glass dililitkan.Pengisi yang biasa dipakai adalah Syntho-SubSeaTMLV. Epoxy ini yang akan menutup bocoran dan memperkuat pipa yang rusak.


      3.Gunakan air untuk mengaktifkan syntho glass

      Gunakan sarung tangan yang telah disediakan dalam paket. Buka syntho glass dan rendam dalam air selama 10 detik kemudian lilitkan dengan lap 50% pada permukaan pipa yang bocor. Memulainya boleh dari kanan ke kiri (RTL) ataupun dari kiri ke kanan (LTR) dengan . Minimal yang direkomendasikan adalah 8 layer.



      4. Gunakan Film untuk membantu mengeraskannya


      Gunakan filem untuk membalut syntho glass yang telah dililitkan pada diameter pipa. Gunakan teknik membalutnya sama seperti no 3. Lilitan film yang di rekomendasikan adalah 4 layer. Melapas kembali Filem yang dililitkan selama 10 menit.


      5. Finishing

      Setelah mencapai suhu 75F atau 45C gunakan couting UV sebelum beroperasi normal. Couting yang sering digunakan adalah Syntho Glass UV.

      February 7, 2012

      Piping Systems

      Piping System adalah suatu sisitem perpipaan yang mengintregrasikan suatu peralatan dengan peralatan yang lain digunakan untuk mentransfer fluida. Dalam sistem perpipaan ini banyak membahas tentang Pipa, Fitting dan Valve. Untuk menggambarnya kita harus tahu tentang gambar isometrik. Dibawah ini adalah contoh gambar dari system perpipaan.


      A.Jenis-Jenis Pipa Berdasarkan Pembuatannya

      1. Seamles Pipe

      Seamles pipe adalah pipa yang dibuat tanpa sambungan. Pipa dibuat dari besi pejal yang di panasi mencapai suhu diatas 2000 F dan ditusuk pada bagian tengahnya sehingga membentuk tabung, kemudian di rool dengan mandrel sesuai dengan diameter yang disetandarkan. Pipa jenis ini seringkali digunakan untuk tekanan tinggi. Jenis dan macamnya telah diatur didalam suatu setandar yang direkomendasikan yaitu ANSI/ASME A-106 dan API 5L.

      2. Welded Pipe

      Welded pipe adalah pipa yang dibuat dengan melibatkan weld didalam proses pembuatannya. Welded pipe dibuat dari plat datar yang diroll dengan ukuran yang disetandarkan kemudian dilas. Ada banyak cara pengelasan dalam pembuatan welded pipe. Cara penyambungannya akan dibahas dibawah ini.
       

      A. Butt Welded Pipe

      Butt Welded Pipe adalah pipa yang dibuat dari plat yang di rool dengan diameter yang ditentukan dan disambung dengan las. Pipa jenis ini digunakan untuk service yang lebih rendah dibanding dengan seamles pipe.  Sambungan plate yang akan dilas menggunakan Butt (saling bertemu. Ukuran yang tersedia untuk pipa jenis ini dimulai dari 1/8" hingga 4". Pipa ini diatur dalam suatu standar ANSI/ASTM Specifications A-53 dan A-120.

      B. Lap Welded Pipe

      Lap welded pipe adalah pipa yang dibuat sama dengan butt welded pipe hanya saja untuk sambungan platenya menggunakan lap (saling bertumpuk). Sevice yang digunakan lebih baik daripada butt welded. ukuran pada pipa jenis ini dimulai dari 4" sampai 16". Standar yang dipakai untuk lap welded pipe adalah ANSI/ASTM A-53 dan A-120

      C. Spiral Welded Pipe


      Adalah pipa yang dibuat dari plate yang di roll sehingga menjadi bulat dengan teksture spiral. Pipa ini digunakan untuk pipa bertekanan rendah. Pada sambungannya berbentuk gruve double v atau x yang dilah pada bagian luar dan dalam. Ukuran Spiral welded pipe dimulai dari 40" dan panjangnya diatas 60 feet. Standar yang dipakai dalam pembuatannya adalah ANSI/ASTM Specifications A-21 dan API scecification 5LS.





      Heat Exchanger

      Heat Exchanger adalah alat yang digunakan untuk menukar panas antara dua fluida yang saling berbeda temperaturnya. Pertukaran panas mengalir dari temperatur yang bertemperatur tinggi ke fluida bertemperatur rendah. Perpindahan panas heat exchanger ada dua macam yaitu dengan perantara dan tanpa perantara. Heat Exchanger memiliki banyak macam dan tipenya tergantung dari kegunaannya.

      Macam-macam Heat Exchanger;

      1. Heat Exchanger

        Heat Exchanger jenis ini adalah alat yang digunakan untuk menukarkan panas dari temperatur tinggi ke temperatur rendah melalui perantara (konduksi) media perantaranya meggunakan tubing. Fluida Yang akan dipanaskan atau didinginkan merupakan fluida yang sama. Contoh fluidanya adalah "minyak dengan minyak".
      2. Cooler

        Adalah Heat Exchanger yang berfungsi untuk mendinginkan fluida. Fluida utama adalah fluida yang didinginkan. Fluida pendinginnya biasanya mengunakan air(water). Cooler ini penukaran panas melalui perantara (konduksi) media perantaranya adalah cubing.

      3. Chiler

        Chiler adalah alat penukar panas yang fungsinya hampir sama dengan cooler yaitu mendinginkan fluida utama. hanya saja fluidanya pendinginnya menggunakan refigeran, vreon.

      4. Reboiler

        Alat penukar panas yang digunakan untuk memanaskan dan menguapkan sebagian dari fluida utama. fluida utama akan menjadi dua fasa (cair dan gas). Fluida yang bbiasa untuk memanaskannya menggunakan steam. 
      5. Condenser

        Adalah alat yang digunakan untuk merubah fasa fluida dari gas menjadi cair. Proses ini disebut dengan proses kondensasi. Hasil dari condensasi ini dinamakan kondensat. Condensor ini untuk posisi pada umumnya adalah vertikal. Fluida untuk pendinginannya menggunakan air bertekanan rendah dan mempunyai flow yang rendah.

        Download Heat Exchanger Data sheet




      February 6, 2012

      Feed Conditions

      Feed Conditions adalah beberapa kondisi yang terdapat pada crude oil. kondisi dari crude oil ini yang akan mempengaruhi kehandalan suatu Refinery equipment. peralatan tersebut seperti Distillation Column dan lain sebagainya. Feed Condition adalah sebagai berikut;
      1. State Of Feed
      2. Composition of feed
      3. Trace elemant that can severelly effect the VLE of liquid mixture

      Distillation Column

      Distillation Column adalah alat yang digunakan untuk memisahkan kandungan yang ada dalam crude oil sehingga menjadi beberapa produk berdasarkan titik didih. Distillation column pada suatu refinery biasanya menggunakan Steam untuk media pemanasnya. Performa dari suatu Distillation tergantung dari beberapa faktor.
      Faktor Yang menpengaruhi performa Distillation Column:
      1. Feed Conditions
      2. State Of Trays
      3. Internal liquid and fluid flow conditions
      4. Weather Conditions
      Itu semua adalah hal yang akan menentukan baik buruk suatu Distillation Columns.
      Column Distillations mempunyai komponen-komponen utama yang mana digunakan untuk mentransfer energy panas. Komponen tersebut juga merupakan faktor penentu dari suatu keberhasilan distillations. komponen tersrbut diantaranya adalah sebagai berikut:
      1. Vertical Shell digunakan untuk memisahkan componen liquid yang akan keluar.
      2. Trays and Plate adalah tingkatan didalam vertical shell yang digunakan untuk memisahkan komponen fluida.
      3. Boiler digunakan untuk memenuhi kebutuhan vapour pada proses distillation.
      4. Condenser yang digunakan untuk mendinginkan dan mengkondensasi produk yang keluar dari column.
      5. Reflux Drum adalah peralatan digunakan untuk menampung condensat dari column Top sehingga liquid (reflux) dapat dikembalikan lagi ke column.
      Mari kita lihat sekema yang terbentuk dari suatu proses distilasi

      Skema distillation



      Storage Tank

      Tangki timbun (Storage Tank) adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan produk minyak sebelum didistribusikan kepada konsumen. Tengki timbun ini biasanya berukuran sagat besar dan digunakan untuk tekanan renda. Didalam suatu refinery memiliki desain yang beraneka ragam berdasarkan fungsinya atau jenis fluida yang ditampungnya. untuk jenis tangki berdasarkan atapnya diantaranya adalah Fix Roof, Flouting Roof. Tangki fix roof digunakan untuk menampung minyak jenis liquid dan mempunyai tekanan yang rendah. Tengki ini menggunakan alat bantu pompa untuk mengisi dan mendistribusikannya.

      Jenis-jenis Storage Tank (Tengki Timbun);

      Fixed Roof Tank

      Fixed Roof Tank
      Tengki jenis fixed roof adalah tengki silinder dengan konfigurasi atapnya bersatu dengan dinding shellnya. dari bentuk roofnya dapat berbentuk cone (kerucut) atau dome (kubah). Tengki ini biasanya digunakan untuk fuida bertekanan rendah.



      Flouting Roof Tank

      Flouting Roof Tank
      Flouting Roof Tank adalah tengki jenis silinder yang mempunyai kontruksi yang berbeda dari pada Fixed Roof. Atap pada flouting roof tidak menyatu dengan dinding (shell). Roof ini dapat bergerak naik atau turun tergantung dari level fluida didalamnya. Fouting ini akan berada diatasnya jika isi fluida didalamnya tinggi ( hight ) dan akan berada dibawah ketika level fluida didalamnya rendah (low).




      Spherical Tank

      Spherical Tank
      Spherical tank ini juga disebut juga tengki bola karena kontruksinya yang menyerupai bola. Tangki ini biasanya digunakan untuk menampung gas seperti butane, Propane, Gas Alam, Asam Sulfat dan lain sebagainya. Dilihat dari kontruksinya yang seperti bola maka bisa disimpulkan bahwa tanki ini digunakan untuk fluida gas yang bertekanan tinggi.






      Refinery Equipment

      Crude oil untuk menjadi produk yang dapat dipakai masih memerlukan proses yang sangat panjang dan membutuhkan banyak equipmen untuk mendukung mengolahnya. Equipment ini yang akan mempengaruhi kualitas suatu produk, jika performa equipmen ini baik maka akan baik juga produk yang dihasilkan sebaliknya jika performa equipment buruk maka akan berkurang juga kualitasnya, bisa jadi produk tidak dapat dipakai maka dari itu kita harus mengetahui mendalam dengan equipment yang ada untuk mempermudah dalam maintenance suatu equipment. mari kita pelajari equipment apa saja yang ada dalam suatu Refinery.

      Refinery Equipmen;

      1. Storage Tank (Tangki Timbun)
      2. Distillations Column
      3. Heat Exchanger
      4. Reaktor
      5. Piping System
      6. Pump
      7. Compressor

      Crude Oil

      Crude oil adalah suatu zat hidrokarbon berasal dari tanaman-tanaman, hewan-hewan, dan manusia yang telah punah beribu ribu tahun yang yang lalu menjadi fosil-fosil yang berupa minyak bumi. Proses tersebut terjadi di dalam perut bumi. Crude oil memiliki beberapa sifat diantaranya adalah mempunyai bau yang tidak sedap.

      Proses Terbentuknya Crude Oil

      Crude oil adalah cairan kental yang berwarna kehijauan, kehitaman dan kecoklatan. cairan ini berasal dari jasad renik tumbuhan, hewan dan makluk hidup yang telah mengedap didalam tanah jutaan tahun yang lalu. Crude oil terbentu mengendap dan menjadi batuan karena terdorong akibat lapisan diatasnya. Terdapat bakteri Anaerob yang akan menguraikan batuan tadi menjadi minyak dan gas bumi. Minyak dan gas yang terkandung dalam bebatuan berpori dapat bermigrasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Perpindahan itu terjadi karena pergerakan dari kulit bumi yang menyebabkan sebagian dari lautan berubah menjadi daratan. Sekarang ini ada beberapa teori terbentuknya minyak bumi (crude oil).
      1. Teori Anorganik (Abiogenesis)

      2. Teori Organik (Biogenesis)

      3. Teori Duplex

      Crude Oil Processing

      Crude oil adalah minyak mentah yang diambil dari dalam bumi dengan menggunakan alat-alat tertentu. Crude oil berwarna hitam, berbau tidak sedap  dan mempunyai fasa liquid dan solid (kental). Pengambilan crude oil dinamakan explorasi. Crude oil yang telah diangkat dimasukkan kedalam Tankker untuk didistribusikan ke unit-unit pengolahan yang disebut dengan Refinery. Pada refinery inilah crude oil diproses sehingga dapat menghasilkan bermacam-macam produk minyak. produk dari crude oil adalah Avtur, Pertamax, Premium, Solar. Secara umum proses pembuatan minyak adalah sebagai berikut.